Tharid adalah salah satu hidangan tradisional Arab yang sangat istimewa dalam sejarah Islam. Makanan ini dikenal sebagai salah satu makanan favorit Rasulullah SAW, dan disebut dalam beberapa hadits sebagai hidangan yang beliau cintai. Selain kaya akan nilai gizi, tharid juga sarat dengan makna sejarah dan spiritual. Artikel ini akan membahas asal-usul Tharid, kandungan gizinya, dan mengapa makanan ini begitu istimewa di hati Rasulullah SAW.
Apa Itu Tharid?
Tharid adalah hidangan tradisional yang terdiri dari roti gandum (seringkali disebut "khubz") yang dicelupkan atau disiram dengan kuah daging yang kaya rasa, biasanya daging kambing atau ayam. Hidangan ini menyerupai semacam semur, di mana roti berfungsi menyerap kuah gurih yang kental, menciptakan kombinasi sempurna antara tekstur lembut dan rasa yang kuat.
Menurut hadits, Rasulullah SAW pernah bersabda:
"Keutamaan ‘Aisyah dibandingkan seluruh wanita seperti keutamaan tharid dibandingkan seluruh makanan.” (HR. Bukhari & Muslim)
Pernyataan ini menggambarkan betapa tingginya kedudukan tharid dalam makanan di zaman Rasulullah SAW, yang tidak hanya menjadi favorit beliau, tetapi juga dianggap sebagai makanan yang istimewa.
Asal-Usul dan Sejarah Tharid
Tharid telah ada sejak masa pra-Islam dan merupakan makanan yang populer di kalangan suku-suku Arab pada waktu itu. Makanan ini sering disajikan sebagai hidangan utama pada pertemuan keluarga besar atau acara perayaan, karena tharid dianggap sebagai simbol kemurahan hati dan kelimpahan makanan.
Selain itu, tharid memiliki tempat khusus dalam budaya makanan Arab karena kemampuannya menggabungkan dua elemen penting dalam diet tradisional Arab: roti dan daging. Roti melambangkan rezeki dan keberkahan, sementara daging, terutama daging kambing atau domba, dianggap sebagai simbol kemewahan dan kekuatan. Dengan kombinasi ini, tharid menjadi makanan yang tidak hanya lezat, tetapi juga bermakna secara budaya.
Mengapa Rasulullah SAW Menyukai Tharid?
Ada beberapa alasan mengapa tharid begitu disukai oleh Rasulullah SAW:
- Sederhana Namun Bergizi
Tharid adalah makanan yang sederhana dalam komposisinya namun sangat bergizi. Roti gandum yang kaya karbohidrat dan serat berpadu dengan kuah daging yang penuh protein dan lemak sehat, memberikan energi dan nutrisi yang seimbang. Dalam gaya hidup sederhana Rasulullah SAW, tharid menjadi simbol kesederhanaan yang tidak mengesampingkan kebutuhan gizi.
- Tekstur yang Lembut dan Mudah Dicerna
Salah satu ciri khas Tharid adalah teksturnya yang lembut, karena roti yang direndam dalam kuah menjadi lebih mudah dicerna. Makanan ini cocok untuk semua kalangan, dari anak-anak hingga orang tua, karena tidak memerlukan banyak pengunyahan. Hal ini mungkin menjadi salah satu alasan mengapa Rasulullah SAW menyukai hidangan ini, karena sifatnya yang mudah dicerna dan memberi energi dengan cepat.
- Kombinasi Rasa yang Sempurna
Tharid menggabungkan dua elemen utama dalam makanan: roti dan daging. Kuah daging yang lezat memberikan cita rasa gurih yang mendalam, sementara roti menyerap semua kelezatan tersebut. Kombinasi ini menghasilkan rasa yang kompleks dan memuaskan, sehingga tidak heran tharid menjadi makanan favorit Nabi.
Kandungan Gizi Tharid
Tharid bukan hanya lezat, tetapi juga kaya akan nutrisi penting:
- Karbohidrat dari roti gandum: Memberikan sumber energi utama bagi tubuh dan menjaga rasa kenyang lebih lama.
- Protein dari daging: Baik itu daging kambing, domba, atau ayam, tharid kaya akan protein yang penting untuk pertumbuhan, pemeliharaan otot, dan memperbaiki jaringan tubuh.
- Lemak sehat: Kuah daging yang mengandung lemak baik membantu meningkatkan asupan energi dan juga berfungsi sebagai sumber asam lemak esensial.
- Serat: Jika menggunakan roti gandum utuh, tharid dapat memberikan serat yang baik untuk pencernaan.
- Vitamin dan mineral: Sayuran yang sering dimasukkan dalam kuah tharid, seperti wortel, kentang, atau tomat, memberikan tambahan vitamin seperti vitamin C dan vitamin A, serta mineral penting seperti zat besi dan magnesium.
Tharid adalah hidangan yang tidak hanya lezat, tetapi juga memiliki nilai spiritual dan historis yang mendalam. Sebagai salah satu makanan favorit Rasulullah SAW, Tharid menjadi simbol dari kesederhanaan yang kaya gizi.