Sunnah-sunnah Haji memiliki peran penting dalam menggarisbawahi nilai-nilai spiritual dan kepatuhan dalam perjalanan ibadah ke Tanah Suci. Bagi jamaah Haji, melaksanakan sunnah-sunnah ini bukan hanya sekedar tradisi, melainkan juga merupakan bentuk penghormatan terhadap ajaran Nabi Muhammad SAW. Artikel ini akan membahas beberapa sunnah yang biasanya dilakukan oleh jamaah Haji selama perjalanan mereka dan mengapa melaksanakannya memiliki makna mendalam.
Sunnah-sunnah saat Tawaf
Saat memulai ibadah Tawaf, jamaah Haji dianjurkan untuk melaksanakan sunnah-sunnah tertentu yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Salah satu sunnah yang penting adalah niat ikhlas yang dilakukan saat memulai Tawaf. Niat yang tulus ini menjadi dasar dari ibadah yang selanjutnya. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, "Setiap amal tergantung pada niatnya" (HR. Bukhari).
Niat yang murni saat memulai Tawaf bukan sekadar formalitas, melainkan poin awal dari perjalanan spiritual yang mendalam. Niat ikhlas adalah fondasi dari ibadah Haji yang sejati, mengingatkan jamaah Haji bahwa tujuan utama mereka adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam niat ikhlas, terdapat tekad untuk menunaikan ibadah dengan segenap hati, menjadikan setiap langkah dalam Tawaf sebagai langkah menuju rahmat Allah.
Selain niat ikhlas, jamaah Haji juga dianjurkan untuk memulai Tawaf dari Hajar Aswad, batu hitam yang merupakan salah satu sudut Ka'bah. Ini adalah praktik yang disebut dengan "Tawaf Qudum" atau Tawaf kedatangan. Mengikuti jejak Nabi Ibrahim AS, yang memulai Tawaf dari Hajar Aswad, adalah cara untuk mengekspresikan penghormatan terhadap sejarah dan tradisi ibadah Haji. Perjalanan ini menghadirkan koneksi spiritual dengan masa lalu, merenungkan perjalanan berabad-abad yang telah ditempuh oleh para nabi dan jamaah Haji sebelumnya. Memulai Tawaf dengan Hajar Aswad juga merupakan simbol penghormatan terhadap tempat yang suci, sebuah manifestasi konkret dari keyakinan jamaah Haji.
Sunnah-sunnah dalam Sa'i
Selama perjalanan Sa'i antara Bukit Shafa dan Marwah, jamaah Haji diingatkan untuk merenungkan pentingnya keberanian dan kesabaran. Sunnah-sunnah Sa'i menekankan perjalanan Hajar, ibu Nabi Isma'il AS, yang mencari air untuk anaknya di padang pasir gersang. Selama Sa'i, beberapa sunnah penting adalah:
Berdoa di Bukit Shafa dan Marwah: Di kedua bukit ini, jamaah Haji dianjurkan untuk berhenti sejenak, menghadap Ka'bah, dan berdoa. Ini adalah waktu yang tepat untuk merenungkan rahmat Allah dan memohon kebaikan bagi diri sendiri dan seluruh umat manusia. Mengingat perjuangan Hajar, yang tidak hanya mencari air tetapi juga keberanian untuk bertindak, mengajar kita tentang arti keberanian dan keyakinan dalam menghadapi cobaan.
Berlari antara dua tanda hijau: Saat berjalan antara Bukit Shafa dan Marwah, jamaah Haji dianjurkan untuk berlari antara dua tanda hijau, meniru perbuatan Hajar ketika dia mencari air. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, "Sa'i itu adalah sunnah-sunnah para nabi. Siapa saja yang melakukannya dengan benar dan tulus, dosa-dosanya akan diampuni" (HR. Ahmad). Perbuatan ini tidak hanya fisik, melainkan juga spiritual, mengingatkan jamaah Haji tentang pentingnya tindakan dalam pencarian kebenaran dan ketakwaan.
Kesimpulan
Melaksanakan sunnah-sunnah Haji bukan hanya sekadar tindakan formal, melainkan juga merupakan cara untuk mendalami makna sejati dari ibadah Haji. Sunnah-sunnah ini mengingatkan jamaah Haji tentang nilai-nilai seperti kesabaran, keikhlasan, dan penghormatan terhadap sejarah keimanan. Selain itu, menjalankan sunnah-sunnah ini merupakan bentuk penghormatan kepada Rasulullah SAW yang memberikan tuntunan dalam ibadah Haji.
Agar pengalaman ibadah Haji semakin bermakna, penting bagi setiap jamaah Haji untuk memahami dan mengikuti sunnah-sunnah ini. Dengan mengamalkan sunnah-sunnah ibadah Haji, kita dapat mengharapkan pengampunan dan berkah dari Allah SWT. Dalam setiap langkah kita selama ibadah Haji, terdapat peluang untuk mendalami makna spiritual dan mendekatkan diri kepada Sang Khalik.
Sunnah-sunnah Haji adalah pengingat akan sejarah, keimanan, dan pengabdian kepada Allah SWT yang telah hidup selama berabad-abad. Semua ini adalah bagian dari perjalanan spiritual yang mendalam, memungkinkan jamaah Haji untuk memperkuat keyakinan mereka dan mengingat pesan-pesan Nabi Muhammad SAW dalam setiap langkah mereka.
[Referensi]
"Sunnah-sunnah Ibadah Haji dan Umrah." Republika Online.
"Pelaksanaan Ibadah Haji dan Umrah." Kementerian Agama RI.
"Kumpulan Doa-doa di Mekah dan Madinah." Alodokter.
Bukhari, Volume 1, Buku 1, Hadits 1
Wikipedia, Tawaf
Al-Qur'an, Surat Ibrahim: 37-40
Ahmad, Volume 1, Halaman 166
IslamWeb, Sunnah Haji: Makna dan Hikmah