Masjidil Haram di Mekah, yang menjadi pusat ibadah umat Islam dari seluruh dunia, memiliki berbagai keajaiban arsitektur yang memukau. Salah satu aspek yang paling mengesankan adalah sejuknya lantai masjid meskipun berada di bawah terik matahari Mekah yang sangat panas. Bagi jamaah yang pernah berkunjung, berjalan tanpa alas kaki di lantai yang tetap sejuk di tengah suhu yang tinggi adalah pengalaman yang luar biasa. Apa rahasia di balik fenomena ini? Mari kita eksplorasi lebih dalam.
1. Penggunaan Marmer Khusus
Salah satu rahasia utama sejuknya lantai Masjidil Haram adalah penggunaan marmer khusus yang diimpor dari Italia dan Yunani. Marmer Thassos dari Yunani, yang memiliki kemampuan reflektif yang tinggi, digunakan secara luas di area-area luar masjid. Jenis marmer ini memiliki sifat khusus yang memantulkan sinar matahari daripada menyerapnya, sehingga tetap sejuk meskipun terkena sinar matahari langsung.
2. Sistem Pendingin Bawah Tanah
Masjidil Haram dilengkapi dengan sistem pendingin bawah tanah yang canggih. Pipa-pipa air dingin diletakkan di bawah lantai masjid, terutama di area-area yang sering dilalui jamaah. Air dingin yang mengalir melalui pipa-pipa ini membantu menjaga suhu lantai tetap rendah. Sistem ini bekerja sepanjang waktu, memberikan kenyamanan bagi jamaah yang beribadah.
3. Desain Arsitektur yang Optimal
Desain arsitektur Masjidil Haram juga memainkan peran penting dalam menjaga suhu lantai. Masjid ini dirancang dengan ventilasi alami yang memungkinkan aliran udara yang baik di seluruh area. Struktur bangunan yang tinggi dan terbuka memudahkan angin untuk masuk dan mengalir di sekitar masjid, yang membantu mendinginkan lantai.
4. Penggunaan Teknologi Canggih
Masjidil Haram terus mengalami pengembangan dan modernisasi. Salah satu inovasi terbaru adalah penggunaan teknologi canggih untuk mengatur suhu di dalam masjid. Termostat digital dan sensor suhu dipasang di berbagai titik untuk memantau dan mengontrol suhu secara otomatis. Sistem ini memastikan bahwa lantai dan udara di dalam masjid tetap sejuk meskipun jumlah jamaah meningkat.
5. Pembersihan dan Pemeliharaan Rutin
Lantai Masjidil Haram selalu terjaga kebersihannya berkat tim pemeliharaan yang bekerja sepanjang waktu. Pembersihan rutin menggunakan air dingin juga membantu menjaga suhu lantai tetap rendah. Selain itu, marmer yang digunakan dirawat dengan baik untuk memastikan bahwa sifat reflektifnya tetap optimal.
6. Lokasi Geografis dan Faktor Alam
Mekah memiliki iklim gurun yang sangat panas, namun lokasi geografis Masjidil Haram dan bahan bangunan yang digunakan memanfaatkan faktor alam secara optimal. Marmer Thassos, misalnya, memiliki warna putih yang tidak hanya estetis tetapi juga berfungsi untuk memantulkan panas. Lokasi masjid yang dikelilingi oleh pegunungan juga membantu menciptakan sedikit bayangan alami yang bisa menurunkan suhu di sekitar masjid.