Mengungkap Sejarah Maqam Ibrahim di Masjidil Haram: Pijakan Bersejarah yang Wajib Diketahui Jamaah H
16 November 2023

Masjidil Haram, khususnya Ka'bah, tidak hanya menjadi pusat ibadah utama umat Islam tetapi juga menyimpan jejak sejarah yang mendalam. Salah satu tempat yang tak boleh dilewatkan oleh jamaah haji dan umrah adalah Maqam Ibrahim. Artikel ini akan mengulas lebih lanjut tentang sejarah Maqam Ibrahim, pijakan bersejarah yang diabadikan di depan Ka'bah.

 

Maqam Ibrahim: Pijakan Nabi Ibrahim dalam Membangun Ka'bah

Maqam Ibrahim, yang terletak di depan Ka'bah, memiliki makna historis yang mendalam. Ketua Majelis Dakwah dan Pendidikan Islam (Madani) Ustadz Ainul Yaqin menjelaskan bahwa Maqam Nabi Ibrahim adalah tempat berdirinya Nabi Ibrahim dan tempat berpijaknya ketika membangun Ka'bah bersama putranya Ismail. Tidak hanya sekedar pijakan, Maqam ini memiliki nilai simbolis yang mengingatkan umat Islam pada peristiwa penting dalam sejarah pembangunan Ka'bah.

 

Perubahan Lokasi Maqam Ibrahim

Maqam Ibrahim awalnya terletak sangat dekat dengan Ka'bah. Namun, seiring berjalannya waktu, lokasinya berubah beberapa kali. Pada masa Khalifah Umar bin Khattab, Maqam Ibrahim dipindahkan beberapa meter dari Ka'bah. Meskipun mengalami perubahan lokasi, batu jejak Nabi Ibrahim tetap dikelilingi oleh perak untuk menjaga keasliannya. Pada masa sekarang, presisi Maqam Ibrahim dapat disaksikan melalui foto terbaru yang diambil dengan teknik fotografi terbaru.

 

Makna Maqam Ibrahim dalam Al-Quran

Keistimewaan Maqam Ibrahim diakui dalam Al-Quran, khususnya dalam Surat Al-Baqarah Ayat 125. Ayat tersebut menegaskan peran penting Ka'bah sebagai tempat berkumpul dan aman bagi manusia, sementara Maqam Ibrahim dijadikan tempat shalat. Para jamaah haji dan umrah dianjurkan untuk melakukan sholat sunnah dan berdoa di depan Maqam Ibrahim, sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah Islam.

 

Pijakan yang Dijadikan Makam

Maqam Ibrahim bukanlah makam atau tempat dikuburkan Nabi Ibrahim. Ini hanyalah pijakan yang digunakan oleh Nabi Ibrahim ketika membangun Ka'bah. Sebagai hasil dari usahanya yang luar biasa, jejak kaki Nabi Ibrahim tertinggal pada batu tersebut. Maqam ini disebutkan dalam berbagai riwayat, salah satunya diriwayatkan oleh Said bin Zubair.

 

Deskripsi Fisik Maqam Ibrahim

Maqam Ibrahim memiliki dimensi yang menarik, dengan tinggi 20 sentimeter dan panjang sisinya mencapai 36-38 sentimeter. Jejak kaki Nabi Ibrahim yang terukir pada batu ini memiliki kedalaman, panjang, dan lebar yang mencerminkan keunikan setiap dimensi. Meskipun jejaknya tidak sejelas pada masa lalu, batu ini tetap dijaga dan diperindah dengan bingkai emas, kaca, dan perak.

 

Keistimewaan Doa di Maqam Ibrahim

Diperkirakan bahwa melakukan doa di belakang Maqam Ibrahim memiliki keistimewaan tersendiri. Nabi Muhammad sendiri pernah mengerjakan shalat di belakang Maqam Ibrahim setelah menyelesaikan tawaf sebanyak tujuh kali. Oleh karena itu, umat Islam meyakini bahwa Maqam ini merupakan salah satu tempat mustajab untuk berdoa.

 

Kesimpulan

Sejarah Maqam Ibrahim di Masjidil Haram mencerminkan keunikan dan keagungan peristiwa pembangunan Ka'bah oleh Nabi Ibrahim. Pijakan ini bukan hanya saksi bisu dari perjalanan sejarah Islam tetapi juga tempat yang memancarkan makna keagamaan dan spiritual. Jamaah haji dan umrah diajak untuk mengenali dan menghormati Maqam Ibrahim sebagai bagian tak terpisahkan dari perjalanan ibadah mereka di Tanah Suci. Sebagai pijakan Nabi Ibrahim, Maqam ini mengajarkan arti kesabaran, keikhlasan, dan pengabdian kepada Allah.

 

Referensi:

Ainul Yaqin, Ustadz. "Jejak Langkah Nabi Ibrahim di Maqam Ibrahim." Wawasan Islam. 

Al-Shallabi, Ali Muhammad. (2022). "Ibrahim: Bapak Para Nabi & Kekasih Allah Edisi Indonesia." Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.

NU Online. "Maqam Ibrahim di Haram Difoto Detail oleh Presidensi Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi." 

Berita Terkini Lihat Semua