Rukun Iman adalah dasar keyakinan umat Islam, dan salah satu pilar penting di dalamnya adalah keyakinan terhadap qada dan qadar. Dalam artikel ini, kita akan membahas dengan lebih mendalam perbedaan antara qada dan qadar, serta pentingnya pemahaman ini dalam membentuk kepribadian dan ketenangan jiwa umat Islam.
Qada dan Qadar: Sebuah Pandangan Lebih Mendalam
Pengertian Qada dan Qadar
Pentingnya memahami kata-kata kunci: qada adalah ketentuan atau keputusan Allah yang sudah ditetapkan sejak zaman azali, sedangkan qadar adalah ukuran atau ketentuan yang dapat kita saksikan. Dua konsep ini membentuk dasar keyakinan terhadap takdir hidup.
Klasifikasi Qadar
- Takdir Mubram: Keputusan Allah yang pasti terjadi dan tidak dapat diubah, seperti kelahiran dan kematian.
- Takdir Muallaq: Keputusan yang mungkin dapat diubah melalui usaha dan doa, contohnya usaha seseorang yang membuatnya pandai meskipun awalnya bodoh.
Hukum dalam Qada dan Qadar
Hadis qudsi menyatakan pentingnya menerima ketetapan Allah dengan ridha dan kesabaran. Menunjukkan bahwa pemahaman dan iman yang kuat pada Allah diperlukan untuk menerima takdir-Nya.
Perbedaan Antara Qada dan Qadar
Sifat Ketetapan
Qada adalah keputusan Allah yang tidak dapat diubah oleh makhluk-Nya, sementara qadar masih dapat diubah oleh manusia melalui usaha dan berikhtiar.
Lingkup Ketentuan
Qada mencakup takdir yang sudah terjadi sejak zaman azali, sementara qadar melibatkan ketentuan Allah yang ditetapkan setelah manusia berusaha dan berikhtiar.
Kebebasan Manusia
Meskipun Allah menetapkan umur, rezeki, dan kematian manusia, individu tetap memiliki kebebasan untuk membuat pilihan dalam hidup mereka.
Contoh-contoh Qada dan Qadar dalam Al-Qur'an
Surat Al-Qamar: 49
"Sungguh, Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.”
Surat Yasin: 38
"Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan (Allah) Yang Maha Perkasa, Maha Mengetahui."
Surat Ar-Ra’d: 11
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri."
Kesimpulan: Berserah pada Kehendak Allah
Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang qada dan qadar, umat Islam diajak untuk merenung atas kebesaran Allah dan berserah diri pada-Nya. Meskipun terdapat perbedaan di kalangan ulama, pemahaman keduanya sebagai bagian takdir Allah perlu diterima dengan keyakinan dan ketabahan.
Referensi:
Akidah Akhlak MI Kelas VI.
Al-Qur'an.
Hadis qudsi.
Studi literatur Islam.