Dalam ajaran Islam, haji adalah salah satu ibadah yang sangat penting dan menjadi rukun Islam yang kelima. Haji merupakan perjalanan spiritual bagi umat Islam yang mewajibkan mereka mengunjungi kota suci Mekah sekali seumur hidup, asalkan mereka memiliki kemampuan fisik dan finansial untuk melakukannya. Haji yang diterima oleh Allah, atau yang disebut "Haji Mabrur," memiliki nilai yang sangat tinggi dan membawa berbagai manfaat spiritual bagi individu yang melakukannya. Artikel ini akan membahas ciri-ciri haji mabrur serta memberikan panduan tentang bagaimana cara meraih haji mabrur.
Ciri-Ciri Haji Mabrur
Haji mabrur adalah haji yang diterima oleh Allah dan membawa berkah serta pahala yang besar bagi pelaksananya. Meskipun hanya Allah yang tahu apakah haji seseorang diterima atau tidak, para ulama Islam telah memberikan indikasi atau ciri-ciri haji mabrur berdasarkan ajaran Al-Quran dan Hadits. Berikut adalah beberapa ciri-ciri haji mabrur:
1. Harta yang Dipakai untuk Haji adalah Halal
Haji yang mabrur memastikan bahwa seluruh harta yang digunakan untuk haji adalah harta yang halal. Ini sesuai dengan ajaran bahwa Allah hanya menerima yang baik. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda, "Sungguh Allah baik, tidak menerima kecuali yang baik." Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa seluruh biaya haji diperoleh dari sumber yang halal.
2. Amalan Dilakukan dengan Ikhlas dan Baik
Haji yang mabrur dilakukan dengan ikhlas, tanpa pamrih atau keinginan untuk mendapatkan pujian dari manusia. Seluruh amalan haji, seperti tawaf, sa'i, dan tawaf wada, harus dijalankan sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Rukun-rukun dan kewajiban haji harus dijalankan dengan baik, dan semua larangan dalam keadaan ihram harus dihindari. Ketika terjadi kesalahan, pelaksana haji harus segera melakukan penebusan yang telah ditentukan.
3. Dilakukan dengan Banyak Amalan Baik
Haji mabrur juga ditandai oleh banyak amalan baik, seperti berdzikir, menjalankan shalat di Masjidil Haram, shalat tepat waktu, dan membantu sesama jamaah haji. Haji mabrur adalah haji yang penuh dengan amal kebajikan.
4. Tidak Berbuat Maksiat Selama Ihram
Selama masa ihram, pelaksana haji dilarang berbuat maksiat, seperti rafats (hubungan intim), fusuq (keluar dari ketaatan kepada Allah), dan jidal (berbantah-bantahan). Allah dalam Al-Quran telah menjelaskan larangan-larangan ini. Mematuhi larangan-larangan ini adalah salah satu ciri penting haji mabrur.
5. Setelah Haji Menjadi Lebih Baik:
Salah satu tanda diterimanya amal seseorang di sisi Allah adalah diberikan taufik untuk melakukan kebaikan lagi setelah amalan tersebut. Haji mabrur membuat pelaksana haji merasa lebih dekat dengan Allah dan lebih jauh dari dunia. Mereka cenderung berubah menjadi individu yang lebih baik, dengan hati yang lebih lembut dan bersih serta meningkatkan ilmu dan amal mereka.
Cara Meraih Haji Mabrur
Meraih haji mabrur adalah impian setiap muslim yang melakukan ibadah haji. Meskipun hanya Allah yang tahu apakah haji seseorang diterima atau tidak, berikut adalah beberapa panduan tentang bagaimana cara meraih haji mabrur:
Niat yang Ikhlas
Mulailah perjalanan haji dengan niat yang ikhlas hanya untuk Allah. Buanglah segala motif atau ekspektasi dunia, dan fokuslah pada ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah.
Pelajari Haji dengan Baik
Sebelum berangkat, pelajari tata cara menjalankan haji dengan baik. Pahami rukun dan wajib haji, serta larangan-larangan yang perlu dihindari selama ihram.
Hormati Sesama Jamaah
Saat berada di Tanah Suci, bersikaplah santun dan hormati sesama jamaah haji. Jangan berbuat cabul atau memicu pertengkaran. Menebar kedamaian adalah salah satu ciri haji mabrur.
Beramal Baik
Selama perjalanan haji, perbanyaklah amal kebaikan, seperti bersedekah, berdzikir, dan membantu sesama jamaah haji yang membutuhkan.
Menghindari Maksiat
Selama ihram, sangat penting untuk menghindari segala bentuk maksiat dan pelanggaran hukum agama. Ini mencakup rafats, fusuq, dan jidal.
Tetap Ikhlas
Setelah menyelesaikan haji, jangan kembali ke kebiasaan buruk. Tetaplah ikhlas dalam beribadah dan tingkatkan amal kebaikan anda.
Meraih haji mabrur adalah tujuan setiap muslim yang melakukan ibadah haji. Meskipun hanya Allah yang tahu apakah haji seseorang diterima atau tidak, dengan mengikuti panduan di atas dan menjalankan ibadah haji dengan ikhlas, seorang muslim memiliki peluang yang lebih besar untuk meraih haji mabrur.
Penutup
Haji adalah salah satu ibadah yang memiliki makna yang mendalam dalam agama Islam. Haji mabrur adalah impian setiap muslim yang melakukan ibadah haji. Meskipun hanya Allah yang mengetahui apakah haji tersebut diterima atau tidak, para pelaksana haji dapat mencapai haji mabrur dengan menjalankan semua rukun dan wajib haji dengan baik, menghindari maksiat, dan menjalani perubahan positif dalam hidup mereka setelah haji. Dengan niat yang ikhlas dan amal yang baik, setiap muslim memiliki kesempatan untuk meraih haji mabrur. Semoga Allah menerima ibadah haji kita semua dan memberikan berkah serta pahala yang besar. Amin.